Informasi Biografi: Biografi Katy Perry


Katheryn Elizabeth Hudson atau Katy Perry lahir pada tanggal 25 Oktober 1984 di Santa Barbara, California, memiliki keturunan dari Jerman, Portugis, Irlandia dan Inggris. Dia merupakan anak kedua dari dua pendeta. serta mempunyai kakak perempuan dan adik laki-laki.Bibi dan paman dari ibunya adalah penulis skenario Eleanor Perry dan sutradara Frank Perry. Perry bergabung dengan pelayanan gereja milik orangtuanya dan bernyanyi di gereja dari usia sembilan hingga tujuh belas tahun. Dia tumbuh dengan mendengarkan musik gospel, tidak diperbolehkan untuk mendengarkan apa yang ibunya sebut sebagai "musik duniawi", serta menghadiri sekolah Kristen dan kamp-kamp.

Sebagai seorang anak, Perry belajar menari di sebuah gedung rekreasi di Santa Barbara dan diajarkan oleh penari berpengalaman dimulai dari tarian swing, Lindy Hop, dan Jitterbug. Setelah lulus tes GED pada tahun pertamanya di Sekolah Tinggi Pueblo Dos, dia memutuskan untuk meninggalkan sekolah dan mengejar karirnya dalam bermusik. Pada awalnya Perry mulai bernyanyi "because [she] was at that point in [her] childhood where [she] was copycatting [her] sister and everything she [would do]". Kakaknya berlatih dengan menggunakan kaset, sementara Perry mengambil rekaman itu saat kakaknya tidak ada. Dia berlatih dengan lagu tersebut dan tampil di depan orangtuanya, yang menyarankan agar dia mengambil pelatihan vokal. Katy mengambil kesempatan itu dan mulai belajar pada usia sembilan sampai enam belas tahun. Dia kemudian terdaftar di Academy of the West di Santa Barbara dan mempelajari opera Italia dalam waktu singkat.

Perry tampil dengan gitarnya; alat yang ia pelajari saat memulai karirnya Pada usia 15, Perry bernyanyi di gereja dan menarik perhatian veteran rock dari Nashville, Tennessee, yang membawa Perry kesana untuk memoles keterampilan menulisnya. Di Nashville, Perry mulai merekam demo dan oleh para veteran musik country diajarkan cara menyusun lagu serta bermain gitar. Perry menandatangani kontrak dengan label musik Kristen, Red Hill dan dia merekam album pertamanya pada usia 15. Tampil sebagai Katy Hudson, dia merilis album self-titled gospel-rock Katy Hudson pada tahun 2001. Album ini tidak berhasil setelah label menghentikan operasi pada akhir 2001.

Dia kemudian merubah nama keluarganya menjadi Perry dari nama keluarga ibunya karena "Katy Hudson" terlalu mirip dengan aktris film Kate Hudson. Pada usia 17, Perry meninggalkan rumahnya ke Los Angeles untuk memulai bekerja dengan Glen Ballard dalam sebuah album untuk label rekaman Island. Album ini dijadwalkan untuk rilis pada tahun 2005, tetapi Billboard melaporkan album ini tidak ada dimana-mana. Beberapa kolaborasi Perry dan Ballard termasuk "Box", "Diamonds" dan "Long Shot" diposting di halaman resmi MySpace-nya. "Simple" adalah salah satu lagu yang direkam dengan Ballard, dirilis sebagai soundtrack untuk film tahun 2005, The Sisterhood of the Traveling Pants.

Perry menandatangani kontrak dengan Columbia Records pada 2004. Namun, label tidak setuju dengan visinya dan tidak menempatkannya di "kursi pengemudi" tersebut. Sebaliknya, salah satu ide Columbia adalah memasangkan Perry dengan tim produksi rekaman The Matrix untuk menjadi vokalis wanita dalam suatu album. Meskipun album itu kemudian dikesampingkan, dia menarik perhatian pers musik; karir musiknya berkembang menjadikan dia sebagai "The Next Big Thing" pada bulan Oktober 2004 oleh majalah Blender.


Dengan tidak adanya proyek album yang sedang berlangsung, Perry memulai rekamannya sendiri. Delapan puluh persen selesai dibuat, namun Columbia memutuskan untuk tidak menyelesaikannya dan mencabut labelnya. Sambil menunggu untuk mencari label lain, dia bekerja di sebuah perusahaan independen A&R bernama Taxi Music. Pada tahun 2006, Perry ditampilkan di akhir video untuk singel P.O.D., "Goodbye for Now". Dia membuat penampilan kameo dalam video Carbon Leaf, "Learn to Fly"

Sementara dalam proses yang dijatuhkan oleh Columbia pada tahun 2006, eksekutif publisitas perusahaan, Angelica Cob-Baehler dengan antusias merekomendasikan Perry pada Ketua Virgin Records, Jason Flom. Saat itu, Flom sedang memimpin suatu kebangkitan di label dan mencari suatu puncak prestasi terbaru dengan bentuk pop yang mendunia. Meskipun terdapat reaksi beragam dari sesama eksekutif Virgin, Flom menjadi bertambah yakin bahwa Perry bisa menjadi bintang baru dan pada awal tahun 2007, diskusi panjang dengan Columbia menghasilkan penandatanganan Katy Perry dengan Capitol Music Group yang baru saja dibentuk, penggabungan antara Virgin dan Capitol. Sebagai bagian dari kesepakatan, label menjamin sang master (Perry) dengan albumnya yang belum selesai, yang pernah direkam sementara di Columbia, menjadi suatu bagian penting dari debut album resmi pertama, One of the Boys.

Rekaman Columbia dipandang oleh Flom sebagai "suatu yang sangat kuat, tetapi kurang memiliki suatu pukulan yang tidak dapat dipungkiri atau kedua, dapat bekerja baik di radio pop AS dan internasional" dan salah satu tindakan pertama eksekutif setelah menyelesaikan penandatanganan kontrak adalah membuat sebuah kolaborasi antara Perry dengan penulis lagu dan produser, Dr. Luke. Dari kolaborasi ini dihasilkan lagu "I Kissed a Girl" dan "Hot n Cold".

Membangun citra dirinya adalah salah satu perhatian langsung dari manajemennya. Promosi dimulai pada bulan November 2007 dengan dirilisnya video "Ur So Gay" yang bertujuan untuk memperkenalkannya ke pasar musik. Sebuah EP digital yang dipimpin lagu "Ur So Gay" kemudian dirilis untuk membuat gebrakan online dan cerita pers. Acara pagi di Arizona, Kiss FM dan KRQ's JohnJay & Rich menyebutkan bahwa ini merupakan langkah sukses yang membawa Perry mendapatkan perhatian dari seorang Madonna Pada tanggal 10 Maret 2008, dia tampil sebagai dirinya sendiri dalam serial televisi ABC Family, Wildfire, pada episode "Life's Too Short".

Dia melanjutkan langkah berikutnya dengan mempromosikan album dan melakukan tur selama dua bulan di stasiun radio. Singel utama album yang resmi, "I Kissed a Girl", dirilis pada 6 Mei 2008. A&R Perry, Chris Anokute mengatakan kepada HitQuarters bahwa lagu dan tema kontroversialnya bertemu dengan pertahanan kuat pada label, "kata orang-orang 'Ini tidak akan pernah bisa diputar di radio Bagaimana kita menjualnya? Bagaimana ini akan dimainkan di sabuk Alkitab?'" Anokute mengatakan bahwa mereka membutuhkan dukungan dari salah satu promotorlabel radio untuk meyakinkan orang-orang untuk percaya pada rekaman jika suatu saat Perry dinyatakan ada kemungkinan dicabut lagi. SVP dari Promosi Capitol, Dennis Reese melihat visi Perry dan membantunya mendorong singel pada radio nasional.

Stasiun pertama yang mengambil kesempatan itu adalah The River di Nashville. Setelah diputar selama tiga hari mereka dibanjiri oleh berbagai telepon yang antusias. Dengan lagu yang melesat ke puncak tangga lagu, Perry memulai debutnya pada festival musik tahunan Warped Tour, dimana manajemennya harus "membentuk dirinya sebagai pemain yang dapat dipercaya dan memastikannya agar tidak hanya dipandang dengan satu hits". Singel ini sukses secara komersil dan memuncak di nomor satu selama tujuh minggu di Billboard Hot 100. Sejak saat itulah singel ini telah menjadi hits besar di seluruh dunia, menduduki puncak tangga lagu di 30 negara termasuk Australia, Kanada, dan Inggris. Pada tanggal 12 Juni 2008, Perry muncul sebagai dirinya dalam opera sabun siang hari, "The Young and the Restless" dan berpose untuk sampul majalah fiksi edisi Juni 2008, Restless Style. Perry juga menjadi penyanyi latar pada lagu "Another Night in the Hills" dari album solo Gavin Rossdale tahun 2008, Wanderlust.

One of the Boys dirilis pada tanggal 17 Juni 2008 dengan berbagai tinjauan kritik yang beragam. Album ini telah mencapai nomor sembilan di Billboard 200, dan telah meraih platinum dari RIAA. Perry merilis singel kedua, "Hot n Cold" yang menempati posisi puncak tangga lagu banyak negara di seluruh dunia termasuk Amerika Serikat di mana mencapai nomor tiga di Billboard Hot 100, serta memuncaki tangga lagu di Jerman, Kanada, dan Denmark. Setelah Perry sibuk dengan penampilannya di Warped Tour, dia melanjutkan tur ke Eropa. Dia kemudian meluncurkan turnya yang pertama, Hello Katy Tour pada bulan Januari 2009. "I Kissed a Girl" memperoleh nominasi untuk Penampilan Vokal Pop Wanita Terbaik pada Grammy Awards 2009.

Perry dinominasikan di lima kategori pada MTV Video Music Awards 2008, termasuk Pendatang Baru Terbaik dan Video Wanita Terbaik, namun kalah dengan Britney Spears. Dia memenangkan Best New Act di MTV Europe Music Awards 2008 yang juga menjabat sebagai co-host, dan Best International Female Artist pada BRIT Awards 2009. Pada tanggal 9 Februari 2009, baik "I Kissed a Girl" maupun "Hot n Cold" telah disertifikasi 3x platinum oleh RIAA untuk penjualan digital individu lebih dari tiga juta. Pada tahun 2010, Guinness Book of World Records mengakui Perry sebagai "Best Start on the US Digital Chart by a Female Artist," untuk dua singel pertamanya yang terjual lebih dari dua juta kopi.

Album debut The Matrix yang menampilkan Perry, kemudian dirilis melalui label tim, Let's Hear It, selama tur solo Perry. Ketika tanggal rilis dijadwalkan, "I Kissed a Girl" telah menanjak dengan baik. Anggota Matrix, Lauren Christy berbicara ke Perry tentang keputusannya, tapi dia ingin terus merilis sampai singel keempat One of the Boys dikirim. Terlepas dari komunikasi mereka, The Matrix dirilis pada tanggal 27 Januari 2009 melalui iTunes Store. Pada Desember 2008, Perry meminta maaf kepada penyanyi Inggris Lily Allen atas pernyataannya karena menyebut dirinya sebagai "versi kurus" dari Allen yang dimaksud hanya sebagai lelucon. Allen membalas dan mengatakan kepada stasiun radio Inggris bahwa dia "terjadi untuk mengetahui fakta bahwa dia [Perry] merupakan versi Amerika"-nya karena perusahaan rekaman mereka memerlukan "untuk menemukan sesuatu yang kontroversial dan 'aneh'" seperti dia.

Pada 16 Mei 2009, Perry tampil di upacara pembukaan Life Ball tahunan di Wina, Austria. Pada bulan Juni 2009, pengacara Katy Perry bertindak menentang merek dagang terbaru dari perancang busana Australia Katie Perry yang menggunakan namanya untuk pasar loungewear. Beberapa media melaporkan ini sebagai gugatan, dimana Katy Perry telah membantah di blognya. Katie Perry (perancang) melaporkan di blognya bahwa pada pertemuan dengan IP Australia pada tanggal 10 Juli 2009, pengacara dari Katy Perry (penyanyi) menarik penentangan mereka terhadap merek dagang. Selama musim panas 2009, Perry menampilkan kameo dalam film Get Him to the Greek; dimana di dalam adegannya dia mencium Russell Brand calon tunangannya, namun sayangnya dipotong dan tidak dimunculkan dalam final film.


Pada tahun 2009, Perry tampil di dua singel: sebuah remix lagu "Starstrukk" oleh band dari Colorado, 3OH!3 pada bulan Agustus (ide untuk kolaborasi datang setelah tur Perry yang menampilkan 3OH!3 sebagai penyanyi pendukung). Lagu ini dirilis di iTunes pada tanggal 8 September 2009 dan "If We Ever Meet Again", singel keempat dari album Shock Value II milik Timbaland pada bulan Desember. Pada bulan Oktober 2009, MTV Unplugged mengungkapkan bahwa Perry adalah salah satu artis yang tampil untuk mereka dan dia akan segera merilis sebuah album live dari penampilannya, termasuk dua lagu baru yaitu "Brick by Brick" dan kover ulang lagu "Hackensack" dari Fountains of Wayne. Album MTV Unplugged ini dirilis pada 17 November, termasuk CD dan DVD.

Perry muncul sebagai juri tamu bersama Simon Cowell, Cheryl Cole dan Louis Walsh selama tahap audisi Dublin pada seri ketujuh dari acara televisi Inggris, The X Factor pada tanggal 28 Juni 2010, (kemudian ditayangkan pada 28 Agustus). Dia adalah salah satu dari banyak selebriti yang dipilih untuk memenuhi peran juri sementara Dannii Minogue sedang cuti hamil. Dia kemudian kembali untuk menampilkan "Firework" pada 17 Oktober. Album kedua Perry berjudul Teenage Dream dan dirilis pada bulan Agustus 2010. Singel pertama dari album ini berjudul "California Gurls". Singel ini memuncak di nomor satu Billboard Hot 100 dan merupakan singel dengan peningkatan tercepat dari artis Capitol Record sejak lagu Bobbie Gentry, "Ode to Billie Joe" pada tahun 1967. Sampul Teenage Dream merupakan sebuah lukisan oleh Cotton Will yang menggambarkan Perry sedang berbaring telanjang di awan kembang gula; menyerupai gambar Perry dalam video untuk "California Gurls". Buklet edisi fisik album, sesuai dengan tema kembang gula, memiliki aroma kembang gula. Singel kedua album tersebut "Teenage Dream" dirilis pada bulan Juli 2010. "Firework" adalah singel ketiga dari album.

Katy Perry muncul pada MTV Video Music Awards 2010 pada tanggal 12 September 2010. Dia dinominasikan untuk dua penghargaan dan menyampaikan penghargaan "Best Male Video" bersama Nicki Minaj untuk Eminem. Pada tanggal 14 September, Perry kembali ke sekolah menengah lamanya, Dos Pueblo High School, disana dia tampil sebentar untuk siswa sekolah. Perry menampilkan "Hot n Cold" bersama Elmo dari Sesame Street yang semula muncul untuk premier musim ke-41 dari program pendidikan anak itu pada 27 September 2010. Namun, empat hari sebelum ditayangkan sesuai jadwal, Sesame Workshop mengumumkan, "Berdasarkan dari umpan balik yang kami telah terima untuk video musik Katy Perry ... kami telah memutuskan tidak akan menyiarkan segmen pada siaran televisi Sesame Street yang ditujukan untuk anak-anak prasekolah. Penggemar Katy Perry masih dapat melihat videonya di YouTube". Alasan utamanya yaitu para orang tua mengeluh mengenai belahan dada yang tampak oleh gaunnya. Perry syuting untuk video Firework di Budapest pada bulan September 2010. Sebuah panggilan casting terbuka menggambarkan sebanyak 38.000 pelamar menjadi sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dia melanjutkan untuk tampil konser di Budapest pada tanggal 1 Oktober, konser pertama di Eropa Tengah dan Timur. Perry telah mengumumkan parfumnya sendiri yang akan dirilis pada musim gugur tahun ini, bernama "Purr" yang hadir dalam botol berbentuk kucing dan akan tersedia melalui toko-toko di Nordstrom. Teenage Dream membawa Perry untuk nominasi empat penghargaan di Grammy Awards 2011: Album Terbaik Tahun Ini, Album Vokal Pop Terbaik, Kolaborasi Pop Terbaik dengan Vokal untuk "Teenage Dream", dan Penampilan Vokal Pop Wanita Terbaik untuk "California Gurls". Setelah Grammy, Perry merilis singel keempat dari album "Teenage Dream", "E.T." Dalam versi remix singel ini menampilkan Kanye West. Video musik untuk E.T. disutradarai oleh Floria Sigismondi dan menampilkan Shaun Ross sebagai kekasih utama. Pada bulan Juni 2011, Perry merilis singel kelima, "Last Friday Night (T.G.I.F.)". Sebuah versi remix yang menampilkan rapper Amerika, Missy Elliot dirilis pada awal Agustus. Singel ini menduduki tangga lagu radio dan unduh di AS. Lagu ini menduduki puncak Billboard Hot 100 pada tanggal 17 Agustus 2011, membuat Perry menjadi artis wanita pertama yang memiliki lima singel dari satu album yang semuanya berada di #1.

Perry mengencani vokalis Gym Class Heroes, Travie McCoy, yang berjumpa di sebuah studio rekaman di New York, putus sambung selama beberapa tahun. Perry dan McCoy putus pada Desember 2008. Perry pertama kali bertemu komedian Inggris Russell Brand saat musim panas 2008. Saat Perry syuting untuk penampilan kameo dalam film Brand Get Him to the Greek. Perry dan Brand mulai berkencan setelah bertemu kembali pada September 2009 di MTV Video Music Awards, dimana Brand bertindak sebagai pembawa acara, berkomentar "Katy Perry tidak memenangkan penghargaan dan dia menginap di hotel yang sama denganku, jadi dia akan membutuhkan bahu untuk menangis. Jadi, aku adalah pemenang sesungguhnya malam ini". Pasangan ini bertunangan pada Desember 2009 saat berlibur di India.

Dalam wawancara YouTube Juli 2010, Perry mengatakan Brand akan menjadi ayah yang "sempurna". Perry menyatakan bahwa dia berencana untuk mengambil kewarganegaraan ganda Inggris setelah menikah dengan Brand. "Salah satu hal pertama yang saya akan lakukan adalah mengajukan permohonan kewarganegaraan ganda. saya tidak terlalu yakin apakah saya harus mengikuti tes karena saya sudah tidak punya waktu untuk melihatnya.. Tapi Inggris seperti rumah kedua saya". Perry dan Brand menikah pada 23 Oktober 2010 dalam upacara tradisional Hindu di dekat tempat perlindungan harimau Ranthambhore di Rajasthan, India, lokasi yang sama dimana Brand telah melamarnya.

Perry dikenal dengan gayanya yang tidak biasa dalam berpakaian. Hal ini sering terlihat lucu, warna yang cerah, mengingatkan kita pada dekade yang berbeda dan Perry sering menggunakan aksesoris bentuk buah, terutama semangka sebagai bagian dari pakaiannya. Setelah belajar menari pada usia dini, dia berkhayal untuk memiliki gaya sendiri. Transformasi Perry menjadi seniman dimulai dengan fashion, terinspirasi oleh penggambaran aktris film Amerika, Dominique Swain pada film adaptasi tahun 1997 dari novel Lolita. Dia mendefinisikan gaya busananya sebagai "sedikit racikan hal yang berbeda". Johnny Wujek, stylist Perry, menggambarkan gaya Perry setelah pertemuan pertamanya sebagai "sesuatu yang sangat berwarna-warni dan klasik".

Modenya telah menarik perhatian desainer. Pada bulan Juni 2008, publisitas foto yang menunjukkan Perry berpose dengan pisau lipat, dikritik. Foto itu dipertahankan sebagai upaya untuk memberikan kesan Perry yang "seksi dengan tepi yang tajam". Kritik yang ditujukan padanya diejek oleh Perry yang kemudian berpose dengan sendok sebagai gantinya. Dia telah muncul dalam pemilihan 100 Wanita Terseksi majalah FHM sebanyak dua kali, peringkat No.23 tahun 2009 dan No.37 tahun 2010. Dia berada pada peringkat 7 di Rolling Stone sebagai Ratu Pop berdasarkan polling pada Juli 2011.



Perry memiliki jangkauan vokal kontralto (suara wanita terendah). Karena jangkauan vokalnya yang rendah, dia menurunkan kunci dari banyak lagunya sambil menyanyi secara langsung dalam rangka menyempurnakan suaranya. Pengaruh musik Perry diantaranya adalah Alanis Morissette, pop-rocker Cyndi Lauper, Pat Benatar, Joan Jett, Shirley Manson, dan Freddie Mercury, vokalis dari band Inggris, Queen. Tumbuh dengan mendengarkan musik gospel, Perry memiliki beberapa referensi ketika dia mulai merekam lagu. Ketika ditanya oleh produser ingin berkolaborasi dengan siapa, Perry tidak tahu. Malam itu, dia pergi bersama ibunya ke sebuah hotel. Di dalam, dia menyalakan saluran VH1 dan melihat produser Glen Ballard berbicara tentang Morissette; Ballard yang memproduksi album Morissette, Jagged Little Pill, album yang memiliki "pengaruh besar" di Perry. Dia mengatakan kepada kolaborator awal bahwa dia telah memutuskan untuk bekerja dengan Ballard. Produser mengatur pertemuannya dengan Ballard di Los Angeles. Perry memberinya sebuah lagu dan sehari kemudian Perry dipanggil. Ballard mengembangkan Perry selama beberapa tahun.

Perry menggambarkan musiknya dengan berkata, "Seseorang seperti menulis ini untuk saya di lain hari dan saya telah menggunakannya sejak itu". Menurutnya, dia telah "banyak berubah antara usia 15 sampai 23" Album pertamanya, Katy Hudson berdiam pada musik gospel. Dia mengaitkan bahwa perspektifnya di musik "agak tertutup dan sangat ketat" dan semua yang dilakukan berhubungan dengan gereja. Album keduanya, One of the Boys digambarkan sebagai "duniawi" dan "rock," dan mencerminkan kepergiannya dari akar musik agama. Perry mengharapkan dapat merekam lebih banyak lagu pop untuk album berikutnya.

Perry secara artistik terlibat dalam proyeknya, terutama dalam proses penulisan. Karena dia bisa bermain gitar, dia akan mulai menulis lagu di rumah dan datang ke produsernya. Perry sebagian besar terinspirasi oleh saat-saat tertentu dalam hidupnya. Dia mengatakan mudah baginya untuk menulis lagu tentang patah hati. Sebagian besar tema dalam One of the Boys berkisahkan tentang patah hati, petualangan remaja dan "muntah di toilet". Ibu Perry dilaporkan mengatakan kepada Tabloid Inggris Daily Mail bahwa dia tidak suka musik putrinya, menyebutnya "memalukan dan menjijikkan".

Perry mengatakan bahwa perkataan ibunya salah dikutip dan memberitahu kepada MTV bahwa itu adalah informasi palsu. Lagu "Ur So Gay" dan "I Kissed a Girl" telah menerima reaksi negatif dari sektor agama maupun homoseksualitas. Lagu-lagu tersebut masing-masing telah dicap sebagai homofobia dan mempromosikan homoseksualitas, serta "eksploitasi lesbian". Perry menanggapi kontroversi seputar "Ur So Gay": "ini bukan konotasi negatif, bukan, 'you're so gay' diartikan seperti 'you're so lame' (payah), tapi faktanya adalah laki-laki ini seharusnya sudah gay, yang saya benar-benar mengerti bagaimana itu bisa disalahartikan atau apa pun... itu bukan stereotip orang tertentu, saya berbicara tentang mantan pacar"

Referensi :

- http://id.wikipedia.org/wiki/Katy_Perry
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kumpulan Biografi Tokoh Terkenal dan Tokoh Indonesia Lengkap www.kolom-biografi.blogspot.com
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

» Read More...

Kumpulan Biografi: Biografi David Villa


Biografi David Villa

Nama Lengkap: David Villa Sánchez
Nama Populer: David Villa

Tanggal Lahir: 3 Desember 1981

David Villa was born on 3 December 1981, the son of a miner,  in Tuilla, a small village in Langreo, Asturias, a region in northern Spain.  He is a Spanish footballer who currently plays as a striker for Barcelona and the Spanish national team. Despite sustaining a serious injury as a child, he started his professional career with Sporting de Gijón and made his debut in 2000 in Spain's Segunda División. He moved to Real Zaragoza after two seasons, after a total of 38 goals and 80 appearances for Gijón. He made his La Liga debut at Zaragoza and scored 31 goals in 73 appearances in the next two seasons, winning the Copa del Rey and Supercopa de España, his first senior honours. He joined Valencia in 2005 for a transfer fee of €12 million. He was the second highest scorer in the 2005–06 season with 25 goals, and was part of the Valencia team that won the Copa del Rey for a second time in the 2007–08 season. In 2010 he moved to Barcelona  for €40 million.

David Villa made his international debut in 2005 against San Marino. He has since participated in three major tournaments: 2006 World Cup, Euro 2008 and the 2010 World Cup. He scored three goals at the 2006 World Cup, was top scorer at Euro 2008 with four goals and another five at the 2010 World Cup. He is the second all-time scorer for Spain, trailing Raul González's record of 44 goals. Statistics (based on goal importance and the tournament they were scored in) demonstrate Villa to be the most prolific goalscorer in the world between 2005–2009, seeing the back of the net over 156 times, while the IFFHS  listed him 4th in the "World's Top Goal Scorer 2009" rankings,  while in 2010, he came 1st in their "2010's World Top Goalscorer at International Level" rankings. Villa has two children with his wife Patricia and often attends charity events supported by sports personalities.


Karier David Villa:

Villa attracted interest from many Asturian teams, but one of the province's bigger teams, Real Oviedo, declared that he was too short  and that they did not believe he had sufficient potential. He subsequently got his professional breakthrough at his local club Sporting de Gijón, following in the footsteps of his childhood idol Quini.  Starting out at the team's youth ranks, he made his first-team debut in the 2000–01 season. After scoring 25 goals in two seasons, he became a first team regular. Pepe Acebal, the Sporting Gijon manager at the time, said that Villa initially lacked the stamina to have a real impact and had to be given his chance bit by bit and that Villa's capacity for work was "unrivalled".

With his goal tally nearly reaching 40 goals after spending two full seasons in Gijón's main team,  Villa ultimately got his chance in Spain's top-flight when Sporting were in financial difficulty and newly promoted Real Zaragoza signed him for approximately €3 million in the summer of 2003. The striker had no trouble adapting to playing at the higher level, netting 17 times in his first season at Zaragoza. His league debut came during Zaragoza's first La Liga game since his arrival where the team were defeated 1–0 away from home at the hands of Galician side Deportivo de La Coruña  while his first goal came two games later, an eighth minute goal against Real Murcia which put Zaragoza 2–0 up in a match which ended 3–0.  4 December 2003 saw him net his first brace (2 goals) in a 2–2 draw against Athletic Bilbao and on 25 April 2004, David Villa scored his first hat-trick  in a tight 4–4 draw against Sevilla  which saw Villa score all four of Zaragoza's goals, putting his team ahead on two occasions.

Zaragoza reached the 2004 Copa del Rey final where he played a big part in the team's victory, scoring a crucial goal to put the Aragonese  outfit 2–1 up against Real Madrid in a match which eventually ended 3–2. Soon after he earned his first international call-up and cap which resulted in Zaragoza fans becoming so proud of his achievements, they invented the football chant "illa illa illa, Villa maravilla" which is a play on the words "Villa" and "maravilla" which is as "marvel" but can also mean "wonderful" or "great" in that context.  After Zaragoza's triumph in the Copa del Rey, they were granted a place in the 2004–05 UEFA Cup; this was Villa's first time playing in a European competition.

In the team's opening group game against Utrecht, Villa netted a brace in the dying minutes of the game which subsequently ended 2–0 in Zaragoza's favour. In the round of 16, Zaragoza faced Austria Wien. The first leg ended 1–1, Villa scored in the second leg, however, the match ended 2–2 which saw the team from Vienna go through to the next stage on the away goals rule. Meanwhile, in La Liga, Villa excited Zaragoza fans on 23 September 2004 by putting the team 1–0 up against Barcelona  at the Camp Nou, however, it was not to be as Barcelona came back to win the game 4–1.  On 17 April 2005, Villa scored a brace which helped see off Sevilla in a 3–0 victory.

After his success at Zaragoza, the team was in need of money,  as a result, Villa made his big move to one of Spanish football's heavyweights, as a new look Valencia under Quique Sánchez Flores parted with €12 million to secure his services in the summer of 2005.  During his first game in a Valencia shirt, an Intertoto Cup match against Belgian outfit K.A.A. Gent, Villa scored the first goal in a game which Valencia won 2–0.  He made his league debut for Valencia coming on as a substitute against Real Betis in a 1–0 win on 27 August 2005.  The next match would see his previous team, Real Zaragoza, leading 2–1 for the majority of the match, however, on the 81st minute, Villa came on as a late substitute for Rubén Baraja and scored the equalizer within the space of a minute, earning Valencia a point as the game ended 2–2.

On 21 September 2005, Villa would once again save Valencia a vital point by netting a brace against Barcelona at Camp Nou, actually giving his team the lead at one point after Víctor Valdés' clearance rebounded off Villa's back and into the net.  On 23 October, Villa scored the winning goal against another Spanish giant, this time Real Madrid at the Santiago Bernabéu Stadium and would once again score against Barcelona, on 12 February 2006, his one goal proving enough to secure all three points in a 1–0 victory.  Villa scored a goal against Deportivo de La Coruña (at the Riazor on 4 February 2006), described as "superb" by ESPN and "his best" by Sid Lowe who went on to credit it even more pointing out he achieved it "on the turn". Hitting the ball from the half way line (50 yards out) it sailed over the keepers head and into the net.


He scored his first hat-trick for Valencia against Athletic Bilbao at San Mamés in La Liga on the 23 April 2006. Villa managed the hat-trick in just over five minutes (80th to the 85th minute) making it one of the quickest hat-tricks ever recorded. Valencia won that game 3–0.  That season saw him score 25 goals in 35 league matches for Valencia,  finishing one goal behind the league's top scorer Samuel Eto'o of Barcelona. Villa's goal tally that year was the best that any Valencia player had ever achieved since Edmundo Suárez over 60 years beforehand.

Villa's form continued into the 2006–07 season, with the striker forming a partnership up front with former Real Madrid star Fernando Morientes. Between them, Villa and Morientes netted 43 goals in all competitions. That year also saw Villa debut in the UEFA Champions League; his first match was a qualifying match, coming on as a late substitute in a 1–0 first leg loss against Red Bull Salzburg. He went on to start the second leg and scored in a 3–0 win which saw Valencia qualify for the Champions League group stages.  Crucial goals against Roma and Shakhtar Donetsk  helped Valencia qualify for the knock out stages where they faced Inter Milan. Villa scored a free kick goal in the first leg away from home, while one of Inter's defenders complained that Villa had "made us look like idiots, all on his own". Valencia went through to the quarter finals where they faced Chelsea. Villa featured in both games but failed to make the score sheet. Valencia subsequently got knocked out by the London team 3–2 on aggregate.  In October 2006 he was included among the 50 nominees for the Ballon d'Or (often referred to as the European Footballer of the Year Award).

A crucial goal against Espanyol and a brace against Sevilla helped him reach 16 goals that season and would see him come 6th in La Liga's top scorer list that season (scoring the same amount of goals as fellow international Raúl Tamudo) while he created more assists anyone.

The 2007–08 season was not easy for Villa nor for his teammates. Early in the season, their manager, Quique Sánchez Flores, was fired and replaced by Ronald Koeman. Koeman was then fired on the 22 April, after a run of poor results, even though he managed to win a trophy with Valencia, as Valencia beat Getafe CF in the Copa del Rey-final. Koeman got replaced by the highly rated UD Almería coach, Unai Emery, at the end of the season.  Under Koeman, Villa managed to see the back of the net 18 times in his 26 appearances. He also won the first professional trophy of his Valencia spell, winning the Copa del Rey for the second time in his career, beating Barcelona 3–2 in the semi-finals and then Getafe CF 3–1 in the final. giving the team a place in the UEFA Cup.  By the end of the season he signed a new six-year contract with Valencia, committing his future to the club until 2014.

That season, Villa once again saw himself playing Champions League football. He scored the only goal in a 1–0 win against Schalke 04[47] and went on to put Valencia 1–0 up against Chelsea, however, goals from Joe Cole and Didier Drogba saw Valencia lose 2–1. Valencia finished bottom of the group and were knocked out. On his 100th league appearance for Valencia, Villa scored a hat-trick against Levante; his 54th, 55th and 56th league goals for the club. Another two goals on the final day of the season against Atletico Madrid completed his tally of 18 goals that season.

After finishing as the top scorer at Euro 2008, Villa continued his form into the 2008–09 season where he scored the first goal in a 3–0 win against Mallorca  in what was the opening game of the season.  After failing to sign the player, Real Madrid manager at the time, Bernd Schuster, accused Villa of having "no ambition", Villa responded by saying "Footballing ambition Is not about your mouth, It is about your feet. You can accuse me of lots of things - of having a bad day, of missing chances, of many things- but I have always had ambition and always will have. I think I have proved that on the pitch with Zaragoza, Sporting, UD Langreo, and the national team." In October 2008, Kaká praised Villa, speaking to Canal+, he claimed that Villa is "the best Spanish footballer" adding that "The player with whom I would most like to play is David Villa of Valencia."  On 2 December 2008, Villa came 7th in the Ballon d'Or 2008 rankings  and on 12 January 2009, Villa was announced as the joint 9th best player of 2008  alongside international team mate and Barcelona player Andrés Iniesta, according to the 2008 FIFA World Player of the Year awards.

Valencia finished second in their UEFA Cup group, however, Villa was not featured heavily and was often an unused sub or a late sub.[55]  He scored a late winner against Maritimo  and was used in the Round of 32 against Dynamo Kyiv, however, he did not make the score sheet. The two legs resulted in a 3–3 aggregate score, Dynamo Kyiv went through as the away goal rule went in their favour.

Hitting a consistent goal scoring form during mid season, he scored against Deportivo de la Coruña; however, he was sent off during the match after his second yellow card, received due to a foul on Daniel Aranzubía and as a result missed Valencia's next match against Real Valladolid, a game which Valencia lost 2–1 at home. Ready to return from suspension, Villa suffered from an inflammation in the joint in his left knee due to a partial dislocation and would be out for the next 15 days, missing games against Numancia, Recreativo de Huelva and Racing de Santander. When he finally returned from injury on 5 April 2009, he had no trouble recovering form, netting a brace in a match against Getafe, which Valencia won 4–1. On 12 April, Villa was set to return to El Molinón, the home ground of Sporting de Gijón where he started his career. He admitted that the encounter would be very emotional for him but went on to score the second Valencia goal in a 3–2 win and kept a pre-match promise by not celebrating the goal. His goal against Villarreal brought his tally to 26, he then scored another two against Athletic Bilbao finishing with 28 goals after the last game of the season, thus equalling records set by the Argentinian Mario Kempes and the Montenegrin Predrag Mijatović, who also scored 28 goals in a Valencia shirt in 1978 and 1996, respectively. Kempes reached his tally of 28 goals in 34 games while Mijatović achieved it in 40, ultimately seeing Villa beat their percentages, as he achieved the 28 goals in 33 games, recording a goal ratio of 0.84 goals per game. That season saw Villa's best season at Valencia as far as goal scoring is concerned.

With the season over Villa had marked his fourth year at Valencia, with only Eto'o scoring more goals than him in that period (six more).  British columnist Sid Lowe points out that Eto'o achieved this "in a team that racked up 129 more than Villa's side" and noted that "most of that time he [Villa] has taken Valencia's corners and free-kicks – and however good a player is he can't head in his own crosses.  Villa also ended the season as the third top scorer in La Liga with a total of 28 goals, just behind Samuel Eto'o and Diego Forlán . After recording the best goal tally for a Valencia player in 60 years back in the 2005–06 season, he went three better in the 2008–09 season.  The 28 league goals plus 3 more in other competitions that season, acumulated a total of 101 goals in 180 official games with the Valencian outfit.

After the shock exit from the Confederations Cup with the Spain team, Villa returned from his holidays on 27 July, amidst much media speculation linking him with top clubs such as Real Madrid,  Barcelona,  Liverpool,  Chelsea,  and Manchester United.  Villa put to bed such rumours announcing his desire to remain at the Mestalla to fulfil his contract underlining that he "could not spend all summer refuting things, so I wanted to be quiet... I was told I should leave Valencia for the good of the club, soon after that everything changed and from that moment on I never saw myself out of here. There is no train missed because all that I have achieved is because of Valencia and the Spanish national team." When questioned on whether or not he should apologise to Valencia fans, he simply replied, "I did not kill anyone, I do not think I have to ask for forgiveness."

On 20 August 2009, Villa scored in his first official match of the season, a 3–0 UEFA Europa League qualifer against Stabæk. He followed this up with two goals against Real Valladolid on 13 September, these were Villa's first league goals of the 2009–10 season. He scored twice more a week later against former club Sporting Gijón in a 2–2 draw at the Mestalla where he performed duties as the team's captain. After the match, Villa hinted towards being unhappy with Unai Emery's managerial decisions, stating "The approach for the second half was not right. We relaxed and ended up with the same result as last year. What has happened, has happened, but their goalkeeper was good, unlike our approach, which was not good", however, a day later he denied being critical of Emery pointing out that "When I talked about the approach, I was referring to the whole team, I spoke in the heat of the moment, I was annoyed at the way we lost two points and I said what I thought, but I have clarified everything that needed to be cleared up."

On 18 October 2009, Villa was nominated for the Ballon D'Or, while nearly two weeks later, on 30 October, he was nominated for the FIFA World Player Of The Year. After going three league games without scoring, Villa contributed two goals towards Valencia's 4–1 victory against Villarreal on 17 January 2010, the first of his two goals became his 100th league goal with Valencia. Another brace came against Getafe on 22 February 2010, the second goal being "a superb chip" (as described by ESPN) over Jordi Codina. On 18 March, Valencia went to the Weserstadion to play Werder Bremen in the Europa League. Villa scored a hat-trick, his third goal being of note, which was fired in from eight yards out. The match ended 4–4 while Valencia proceeded to the next round on away goals. On May 4, 2010, Valencia played Xerez, Villa did not start but came on as a substitute 62 minutes into the match, which ended 3-1. Valencia still had two more games to play in the league, however, Villa did not feature, making the game against Xerez the last time he played for Valencia.


On 19 May 2010, Barcelona reached an agreement with Valencia, for the acquisition of Villa for the fee of €40 million.  It was also reported that Manchester United made an "11th hour bid" for the player after Valencia chairman Manuel Llorente claimed that his club received a "significant offer from England that was not Chelsea."

Villa signed on a four year contract with Barcelona, with the option for a fifth, worth a reported €7 million per season and thus, managed to follow in the footsteps of his heroes, Luis Enrique and Quini, both of whom, like Villa, started out at Sporting Gijón and ended up at Barcelona. On 21 May 2010, over 35,000 Barcelona supporters packed into Camp Nou to see Villa's presentation, where he revealed the kit Barcelona would use during the 2010-11 season. He was given his favourite number 7, a number which had been free at the club since Eiður Guðjohnsen left in 2009.


World Cup 2006

An occasional member of the Under 21 team, Villa marked his international debut under Luis Aragonés on 9 February 2005 in a 2006 World Cup Qualifier where Spain beat San Marino 5–0 at the Estadio del Mediterráneo while his first international goal came in the form of a late equaliser during a World Cup qualifier against Slovakia.

A successful season with Valencia saw him get called up as part of the 23-man squad to represent Spain at the 2006 FIFA World Cup. Spain's first match at the tournament and Villa's World Cup debut resulted in a 4–0 win against Ukraine where Villa netted a brace, and also put his nation 1–0 up against France in the Round of 16, although Spain went on to lose the match 3–1. He and Fernando Torres finished as Spain's top scorers with three goals each.


Euro 2008

By the end of 2006, Villa had become an integral part of Luis Aragonés' plans and ousted Raúl from the team. Proving vital in Spain's qualification for Euro 2008, he scored six goals, including a bicycle kick against Liechtenstein. He was subsequently called up for the tournament where he formed a striking relationship with Torres, with whom he would often celebrate his goals. He scored a hat-trick in Spain's 4–1 win over Russia, making him the first player to do so at a UEFA European Championship since Patrick Kluivert in 2000, and only the seventh overall. After the third goal he went out of his way to meet Torres, who was on the bench at the time, to celebrate with him, "I had just scored a hat-trick and I knew people would be talking about me, but I wanted them to see that I had benefited from Torres's work, just as he sometimes benefits from mine. We complement each other very well. We get on well on the pitch and very well off it too. We're a good partnership. We both chase down defenders, put pressure on and fight to create chances for each other. We work well together." In the next match, he secured a 2–1 win against Sweden with a goal in the 92nd minute. Rested for the next match against Greece, he started once again in the quarter finals where Spain beat Italy 4–2 on penalties, Villa took the first penalty and scored.

Reaching their first semi-final in 24 years, Spain went on to face Russia for the second time during the tournement, however, during the early stages of the match, Villa sustained a thigh injury after taking a free kick and was replaced by Cesc Fàbregas. The injury meant that he could not participate in the final where Spain beat Germany 1–0 to claim their second win at the European Football Championships. Despite missing the final and the majority of the semi-final, Villa's 4 goals in the 4 games he played were enough for him to be top scorer of the tournament and was awarded the Golden Boot. He also made the UEFA Euro 2008 Team of the Tournament alongside striking partner Torres.


2009 Confederations Cup and World Cup 2010 qualification

Spain's first match during qualification for the 2010 World Cup was against Bosnia and Herzegovina where Villa scored the only goal of the game. He would go on to score four goals in Spain's next three games, including a last minute winner against Belgium. Another goal during a friendly match against Chile saw him end the year with 12 goals, breaking Raúl's record of 10 goals held since 1999. Villa began 2009 with a goal against England in a 2–0 friendly, with this goal, he broke another record and became the first Spanish international to have scored in 6 consecutive games, seeing off records set by Telmo Zarra and Ladislao Kubala. Speaking of the goal he said, "I am very happy with the goal. Truth is, I really want to see it on TV. The record is very nice. I would never have imagined in years that I would be able to obtain it. I am very proud and I hope I can continue breaking records".

On 1 June 2009, Vicente del Bosque named Villa in his 23 man squad for the 2009 FIFA Confederations Cup. In a friendly match before the tournament, Villa scored his second international hat-trick against Azerbaijan, nearly exactly a year after his hat-trick against Russia at Euro 2008.  He debuted at the Confederations Cup with a goal, the last of the five goals in Spain's 5–0 victory over New Zealand,  while in the next game he scored the decisive goal against a defensive Iraqi team.  Against South Africa, he missed a penalty, but within a minute made up for the miss by putting Spain ahead, helping them equal the records of most consecutive wins and most consecutive matches undefeated before making way for Pablo Hernández.  The goal was his last of the tournament but was enough to see him win the 2009 FIFA Confederations Cup Bronze Shoe, he would also go on to make the team of the tournament.

On 5 September 2009, Villa added two more goals to his goal tally for Spain, while assisting twice during the World Cup Qualifier against Belgium, in A Coruña. The match ended 5–0 to Spain where Villa also had a first-half penalty saved by the 30 year old A.S. Bari goalkeeper Jean-Francois Gillet. He finished the year with his sixth international brace against Austria in the Ernst-Happel-Stadion, the setting where Spain were crowned European Champions the previous year. With these two goals, Villa equalled the record he set last year of most goals scored in one calendar year by a Spanish international.  Spain's first match in 2010 came on March 3, against France at the Stade de France. Villa scored the opening goal in a game which Spain went on to win 2–0. 

World Cup 2010 South Africa
Villa was selected as a part of Vicente del Bosque's 23 man squad for the 2010 FIFA World Cup. In a friendly against Saudi Arabia on May 29, 2010, Villa scored the first of Spain's goals as they won 3-2 at the Tivoli Neu - the stadium where he scored his hat-trick against Russia during Euro 2008. Failing to score in Spain's next match against Korea Republic, he opened the score sheet in Spain's next match against Poland, a match where Poland lost 6-0, recording their worst defeat in 50 years.

In Spain's first 2010 FIFA World Cup match, Villa was chosen as a lone striker, however, he could do nothing to prevent the country's shock defeat at the hands of the Swiss.Five days later, Spain defeated Honduras 2-0, where Villa scored both goals, but wasted his chance to complete a hat-trick when he was awarded a penalty kick and side-footed the ball just wide of the post. It was the first time in fourteen attempts Spain ever missed a penalty in a World Cup during the run of play. Villa helped secure Spain's place in the round of 16 after scoring the first goal in a 2-1 win over Chile, with a long-range shot into an empty net after Chilean goalkeeper Claudio Bravo ran out of his area to prevent Torres from scoring. The goal would become his 6th goal in FIFA World Cup matches, becoming Spain's all time top scorer at the World Cup finals, ahead of Emilio Butragueño, Fernando Hierro, Fernando Morientes and Raúl González, all of whom have five. Spain were up against Portugal in the round of 16, Villa would prove to be vital once again, as Xavi backheeled an Andrés Iniesta pass to the on-rushing Villa who hit the back of the net on the rebound after having his first shot saved by Eduardo, proving enough to give Spain a place in the quarter-finals against Paraguay, where Villa scored a goal from a rebound after Pedro hit the post. Once again, Villa's goal proved to be the difference as the match finished 1-0, while Spain booked a game with Germany in the semi-finals.


Biografi David Villa di atas, bersumber dari situs wikipedia.org, semoga dapat bermanfaat buat teman-teman semua, terimakasih.

» Read More...

Tokoh Terkenal: Biografi Bapak Habibie - Biografi Presiden


Biografi Bapak B.J Habibie - Biografi Presiden

B.J. Habibie, lelaki kelahiran Pare-Pare, 25 Juni 1936 . Dia penuh kontroversi dan merupakan sosok manusia paling multidimensional di Indonesia. Begitu banyak kawan-kawannya dan nyaris segitu banyak pula orang yang tak setuju dengan sepakterjang tokoh industri pesawat terbang kelas dunia yang memperoleh berbagai penghargaan, salah satunya paling berkelas adalah Theodhore van Karman Award, yang dianugerahkan oleh International Council for Aeronautical Sciences) pada pertemuan tahunan dan konggres ke-18 ICAs yang diselenggarakan di Beijing, China tahun 1992 dari Pemerintah China.

Ketika dia mendirikan ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) dan didaulat menjadi Ketua Umum, misalnya, sebagai antitesa berdiri pula Forum Demokrasi (Fordem) pimpinan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang populis dan egaliter serta inklusif. ICMI, yang dalam perjalanan selanjutnya praktis menjadi kekuatan politik Habibie, oleh Gus Dur dituding sebagai sektarian karena itu kurang bagus untuk masa depan sebuah bangsa yang majemuk seperti Indonesia.

Ketika pada 10 Agustus 1995 dia berhasil menerbangkan pesawat terbang N-250 “Gatotkoco” kelas commuter asli buatan dan desain putra-putra terbaik bangsa yang bergabung dalam PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN, kini menjadi PT Dirgantara Indonesia), dia diserang pelaku ekonomi lain bahwa yang dibutuhkan rakyat Indonesia adalah beras bukan “mainan” pesawat terbang.

Pemikiran ekonomi makro Habibie yang terkenal dengan Habibienomics, dihadirkan oleh lingkarannya sebagai counter pemikiran lain seperti Widjojonomics (yang sesungguhnya merupakan Soehartonomic). Ketika Habibie berhasil melakukan imbal-beli pesawat terbang “Tetuko” CN-235 dengan beras ketan itam Thailand, dia diledekin, pesawat terbangnya hanya sekelas ketan itam.

Dan kontroversi paling hangat adalah ketika dia menawarkan opsi otonomi luas atau bebas menentukan nasib sendiri kepada rakyat Timor Timur, satu propinsi termuda Indonesia yang direbut dan dipertahankan dengan susah payah oleh rezim Soeharto. Siapapun dia orangnya tentu ingin bebas merdeka termasuk rakyat Timor Timur, sehingga ketika jajak pendapat dilakukan pilihan terhadap bebas menentukan nasib sendiri (merdeka) unggul mutlak.

Dan kontroversi paling hangat adalah ketika dia menawarkan opsi otonomi luas atau bebas menentukan nasib sendiri kepada rakyat Timor-Timur (Tim-Tim), asatu propinsi termuda Indonesia yang direbut dan dipertahankan dengan susah-payah oleh Rezim Soeharto. Siapaun dia orangnya tentu ingin bebas merdeka termasuk rakyat Tim-Tim. Sehingga ketika jajak pendapat dilakukan pilihan terhadap bebas menentukan nasib sendiri (merdeka) unggulk merdeka.

Masalah Tim-Tim, salah-satu yang dianggap menjadi penyebab penolakan pidato pertanggungjawaban Habibie dalam Sidang Umum MPR RI hasil Pemilu 1999. Pemilu terbaik paling demokratis setelah Pemilu tahun 1955. penolakan ini membuat BJ, Habibie tidak bersedia maju sebagai kandidat calon presiden (Capres).

Kjetika Habibie menjabat presiden hampir tidak ada hari tanpa demontrasi. Demontrasi itu mendesak Habibie merepon tuntutan reformasi dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti kebebasan pers, kebebasan berpolitik, kebebasan rekrutmen politik, kebebasan berserikat dan mendirikan partai politik, mebebasan berusaha, dan berbagai kebebasan lainnya. Namun kendati Habibie merespon tuntutan reformasi itu, tetap saja pemerintahannya dianggap merupakan kelanjutan Orde Baru . Pemerintahannya yang berusia 518 hari hanya dianggap sebagai pemerintahan transisi.

Keinginan Habibi mengakselerasi pembangunan sesungguhnya sudah dimulainya di Industri pesawat Terbang Nusantara (IPTN) dengan menjalankan program evolusi empat tahapan alih tehnologi yang dipercepat “berawal dari akhir dan berakhir diawal.”

Empat tahapan alih tehnologi itu, pertama, memproduksi pesawat terbang berdasarkan lisensi ituh dari industri pesawat terbang lain, hasilnya adalah NC 212 lisensi dari CASA Spanyol. Kedua, memproduksi pesawat terbang secara bersama- sama, hasilnya adalah “Tetuko” CN-235 berkapasitas 30-35 penumpang yang merupakan produksi kerjasama antara aqual antara IPTN dengan Casa Spanyol.

Ketiga, mengintegrasikan seluruh tehnologi dan sistem konstruksi pesawat terbang yang paling mutakhir yang ada di dunia menjadi sesuatu yang sama sekali didesain baru, hasilnya adalah “Gatotkoco” N-250 berkapasitas 50-60 pemumpang yang dikembangkan dengan teknologi fly-by-wire.

Keempat, memproduksi pesawat terbang berdasarkan hasil riset kembali dari awal, yang diproyeksikan bernama N 2130 berkapasitas 130 penumpang dengan biaya pengembangan diperkirakan sekitar 2 milyar dolar AS.

Empat tahapan alih tehnologi yang dipercepat didefinisikan “bermula dari akhir dan berakhir di awal,” memang sukar dipahami pikiran awam. Habibie dianggap hanyut dengan angan-angan teknologinya yang tidak memenuhi kebutuhan dasar tehnologi Indonesia, yang ternyata nenbuat sepeda saja secara utuh belum sampai.

Pemerintah orde baru sangat memanjakan program empat tahapan alih tehnologi Habibie dengan menempatkan berbagai proyeknya sebagai industri strategis yang menyedot banyak dana. Satu diantaranya, yang paling spetakuler, adalah IPTN, yang memerlukan subsidi.

Ketika masa reformasi, IMF mencantumkan dalam LOI (Letter Of Intent), bahwa pemerintah Indonesia tidak boleh lagi memberikan subsidi kepada IPTN, (Perusahaan ini kemudian menjadi IPTD). Otomatis perusahaan yang sudah menyusun program produksi baru, terpaksa merumahkan dan mem-PHK- 6000 karyawannya.

Lalu, dalam kesempatan deklarasi pendirian Masyarakat Ilmuwan dan Tehnologi Indonesia (MITI), Habibie menyebut hancurnya IPTN adalah ulah IMF yang menghambat Pemerintah RI membantu pengembangan pesawat terbang dengan mencantumkan klausal pencabutan subsidi dalam Letter Of Intent.


Biodata Lengkap Bapak Habibie:

Nama:Prof. Dr.Ing. Dr. Sc.h.c. Bacharuddin Jusuf Habibie
Lahir:Pare-Pare, 25 Juni 1936
Agama:Islam

Jabatan :
Presiden RI Ketiga (1998-1999)
Pendiri dan Ketua Dewan Pembina The Habibie Center

Istri: dr. Hasri Ainun Habibie (Menikah 12 Mei 1962)

Anak:
Ilham Akbar dan Thareq Kemal

Cucu:
Empat orang

Ayah:Alwi Abdul Jalil Habibie

Ibu:
R.A. Tuti Marini Puspowardoyo

Jumlah Saudara:
Anak Keempat dari Delapan Bersaudara

Pendidikan :
1. ITB Bandung, tahun 1954
2. Rheinisch Westfalische Technische Hochscule (RWTH), Aachen, Jerman, dengan gelar Diplom-Ingenieur, predikat Cum laude pada Fakultas Mekanikal Engineering, Departemen Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang (1955-1960).
3. Rheinisch Westfalische Technische Hochscule (RWTH), Aachen, Jerman, dengan gelar doktor konstruksi pesawat terbang, predikat Summa Cum laude, pada Fakultas Mekanikal Engineering, Departemen Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang (1960-1965).
4. Menyampaikan pidato pengukuhan gelar profesor tentang konstruksi pesawat terbang di ITB Bandung, pada tahun 1977.

Pekerjaan :
1. Kepala Riset dan Pengembangan Analisis Struktur pada perusahaan Hamburger Flugzeugbau Gmbh, Hamburg, Jerman antara tahun 1965-1969.
2. Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada Pesawat Komersial dan Angkut Militer MBB Gmbh, di Hamburg dan Munchen antara 1969-19973
3. Wakil Presiden dan Direktur Teknologi pada MBB Gmbh, Hamburg dan Munchen tahun 1973-1978
4. Penasehat Senior Teknologi pada Dewan Direksi MBB tahun 1978.
5. Pulang ke Indonesia dan memimpin Divisi Advanced Technology Pertamina, yang merupakan cikal bakal BPPT, tahun 1974-1978.
6. Penasehat Pemerintah Indonesia di Bidang Pengembangan Teknologi dan Pesawat Terbang, bertanggungjawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia Soeharto pada tahun 1974-1978.
7. Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tahun 1978-1998.
8. Wakil Presiden R.I. pada 11 Maret 1998-21 Mei 1998.
9. Presiden RI 21 Mei 1998-20 Oktober 1999.

Organisasi:
Pendiri dan Ketua Umum ICMI

Penghargaan:
Theodore van Karman Award


Sumber::
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/h/habibie-bj/biografi/index.shtml

» Read More...

Tokoh Terkenal: Biografi Mama Lauren


Biografi Mama Lauren

Nama Lengkap: Laurentia PasaribuNama Populer: Mama Louren
Tanggal Lahir: Belanda, 23 Januari 1932
Wafat: Jakarta, 17 Mei 2010
Pekerjaan : Paranormal Indonesia

SELAMAT JALAN MAMA, SEMOGA MENDAPAT TEMPAT YANG LAYAK DI SISI TUHAN YANG MAHA ESA

Laurentia Pasaribu, atau yang populer dipanggil Mama Laurent lahir di Eindhoven, Belanda, 23 Januari 1932. Anak dari pasangan Anna Breche dan Lau van Hooff ini adalah salah satu peramal terkenal di Indonesia yang sering sekali  meramal nasib Indonesia di masa depan atau yang akan datang. Mama Laurent sediri berasal dari Negara Eropa.


Mama Lauren memiliki kemampuan yang tidak biasa sejak ia kecil. diusia 7 tahun, ia ingat, ketika sedang belajar di sekolah, tiba-tiba mendengar bisikan yang memintanya secepatnya keluar dari kelas. Mama Lauren kecil pun menyampaikan bisikan itu pada gurunya. Oleh sang guru, ia malah diusir pulang.Tak berapa lama, bisikan tersebut ternyata terbukti. Sekolah Mama Lauren kecil terkena bom. Orang-orang di dalam sekolah itu tak ada yang sempat melarikan diri. Sejak itu, berbagai peristiwa semakin sering bermunculan berupa gambar atau suara.

Perkenalan Mama Lauren pada Indonesia terjadi ketika ia berjodoh dengan pria pribumi, Natakusuma. Mama Lauren dan Nata menikah pada 1957. Saat itu usia peramal yang ramalannya selalu dinanti setiap tahun tersebut baru berusia 20 tahun.

Setahun setelah menikah, Mama Lauren diboyong ke Indonesia. Kehidupannya dengan sang suami cukup memprihatinkan saat itu. Sebagai arsitek, Nata yang baru memulai karirnya, belum terlalu banyak mendapat proyek.

Perlahan kehidupan keluarga Mama Lauren membaik setelah ia dikaruniai anak pertama, Mario Lorens Natakusuma. Sayang di saat sudah mulai menikmati enaknya kehidupan, bisnis Nata hancur. Perekonomian keluarga mereka pun jatuh lagi.

Duka Mama Lauren semakin bertambah ketika pada 23 Februari 1973 ia kehilangan sang suami. Sebelum Nata meninggal, Mama Lauren mengaku sudah mendapat 'penglihatan', setahun sebelumnya. Ketika itu Mama Lauren sebenarnya sudah mengingatkan sang suami untuk memeriksakan kesehatannya, namun tidak diikuti.

Mama Lauren mulai terkenal ketika sebuah harian ibu kota memintanya mengisi rubrik ramalan. Dari situ banyak klien didapatnya.

Pada usia yang ke 50 tahun, Mama Lauren pun kembali menemukan jodohnya. Pria tersebut bernama Hendrik dan usianya 15 tahun lebih muda darinya. Kebahagaiaan Mama Lauren pun bertambah karena putranya, Mario kemudian memberinya dua cucu yang lucu, Nuh Prabwa dan Kreshna.

Sayangnya lagi-lagi kebahagiaan itu harus terenggut. Menjelang kelahiran cucunya, Mama Lauren mendapat penglihatan buruk. Ia melihat Mario meninggal. Dan benar saja pada 4 Oktober 1985, putra pertamanya itu meninggal karena kecelakaan.

Dua kali kehilangan orang yang dicintainya, Mama Lauren berusaha tegar. Saat itu nama Mama Lauren pun semakin melejit. Klien dari berbagai kalangan, mulai dari politikus sampai selebriti berdatangan.

Ramalan-ramalannya Mama Lauren selalu dinanti setiap tahun. Apalagi Beliau sempat meramal jitu mengenai tsunami yang terjadi di Aceh. Meski begitu Mama Lauren tidak mau disebut paranormal. Menurutnya kemampuannya yang istimewa itu bukanlah sesuatu yang klenik. Katanya lagi, kalaupun ada hal baik atau buruk terjadi pada manusia, itu karena ulah manusia sendiri.

Mama Laurent meninggal dunia dalam usia 78 tahun karena penyakit paru paru dan gangguan jantung pada hari Senin, 17 Mei 2010 pukul 21.37 WIB di RS PGI, Cikini. Pada saat dibawa ke rumah sakit Mama Laurent sudah mengalami sesak nafas, kondisi jantungnya buruk, dan paru-paru Mama Laurent dipenuhi cairan.

Jenazahnya disemayamkan di rumahnya di Jalan Kasuari 2 No.2 Cipinang, Jakarta Timur dan dikebumikan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan pada tanggal 18 Mei 2010.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Laurentia_Pasaribu

» Read More...

Tokoh Terkenal: Biografi Jose Mourinho - The Special One


José Mário dos Santos Mourinho Félix atau Jose Mourinho, lahir di Setubal, Portugal, 26 Januari 1963, Mourinho belajar di universitas di Lisboa dan meraih gelar sarjana dalam bidang ilmu olah raga dengan tesis mengenai metodologi persepak bolaan. Ia dengan cepat beralih profesi mulai dari mengajar, melatih tim junior dan menjadi penerjemah untuk Bobby Robson pada Sporting Lisbon, kemudian menjadi asisten pelatih ketika ia mengikuti Robson pindah ke FC Porto dan Barcelona. Di Barcelona, ia menjadi asisten Louis van Gaal, kemudian di tahun 2000 ia kembali ke Lisboa dan menjadi pelatih Benfica.

Pada tahun 1989, ia menikah dengan Matilde, yang telah dikenalnya sejak masa kanak-kanak. Mereka memiliki dua orang anak: Matilde and José Jr. Mourinho terikat perjanjian iklan di Eropa dengan Samsung, American Express dan perusahaan-perusahaan lain. Biografi resminya menjadi 'best-seller' di Portugal. Dia berperan dalam banyak kegiatan sosial di dunia, seperti proyek remaja untuk anak-anak Israel dan Palestina dan juga program sejenis di negaranya. Pada 16 Mei 2007, Mourinho pernah ditahan dengan tuduhan melawan petugas polisi saat petugas polisi akan mengkarantina anjingnya.

Pada 23 Maret 2009 Mourinho eraih gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Teknik di Lisboa, Portugal. Sempat dirumorkan bercerai dengan istrinya, Matiilde "Tami" Mourinho yang telah memberikannya dua anak, Matilde dan Jose Jr dari bahtera rumah tangga yang sudah didayuh selama 20 tahun. Sejumlah media mewartakan bila mantan pelatih Chelsea itu sering berbelanja di Milan sendirian. Namun pada akhirnya rumah tangga mereka tetap baik-baik saja. Mourinho dinobatkan sebagai pelatih terbaik dunia oleh FIFA pada 10 Januari 2011 pada Gala Ballon d'Or di Zürich, Swiss

Mantan pelatih Benfica ini dikenal dengan komentar-komentarnya yang sangat tajam dan kontroversial. Saat tiba di Chelsea pada 2004, ia menyebut dirinya sebagai "sang istimewa" (The Special One). Ditambah dengan penampilannya yang bergaya "bintang film", ia kerap menjadi sasaran di halaman utama berita dan gosip. Profilnya menjadi salah satu penghuni patung lilin di Museum Madame Tussaud di London. Dia dikenal sebagai pelatih dengan kepribadian yang kuat dan mampu menanamkan mental juara di setiap tim yang ditanganinya. Meski strateginya acapkali dikritik karena memainkan sepak bola negatif, dia adalah jaminan prestasi yang sahih. Tidak jarang Mourinho disebut "pelatih spesialis piala" dengan keberhasilannya merebut empat trofi domestik di empat negara yang berbeda.

Mourinho mengambil alih kursi kepelatihan Porto pada Januari 2002 dari tangan Octavio Machado. Selama dua setengah tahun di klub itu, dia berhasil membawa pulang enam trofi dan sempat meraih Treble Winners pada tahun 2003. Dia meninggalkan Os Dragoes (sebutan Porto) pada 31 Mei 2004 untuk kemudian berlabuh ke Chelsea.


Anak Jose Felix Mourinho ini diperkenalkan sebagai pelatih Chelsea pada tanggal 2 Juni 2004. Tahun pertamanya sebagai manajer (2004-2005), berhasil menjadikan Chelsea sebagai juara Liga Utama Inggris setelah masa penantian selama 50 tahun. Pada periode berikutnya, 2005-2006, kembali ia mengantar Chelsea menjadi juara Liga Inggris tanpa kesulitan. Di tahun ketiga, 2006-2007, Chelsea mengalami banyak cobaan karena cedera serius para pemain utamanya, antara lain kiper utama Petr Cech, kiper kedua Carlo Cudicini, kapten John Terry, serta Joe Cole, yang semuanya memerlukan istirahat panjang. Namun demikian, pada perode 2006-2007 ini, Mourinho tetap berhasil mengantar Chelsea meraih gelar ganda sebagai juara Piala Carling dan Piala FA.

Pada 20 September 2007, Mourinho tiba-tiba memutuskan untuk meninggalkan jabatannya sebagai pelatih Chelsea melalui "persetujuan bersama" setelah bertemu dengan para petinggi klub. Dengan hengkangnya Jose dari Chelsea, maka Liga Utama Inggris kehilangan "the special one" (julukan bagi Jose Mourinho) yang terkenal dengan komentar-komentarnya yang selalu menjadi sorotan pers dan para pelatih lainnya.

Usai sembilan bulan tidak melatih, pada 2 Juni 2008, Mourinho resmi diangkat sebagai pelatih Inter Milan menggantikan Roberto Mancini yang dipecat pada 29 Mei 2008 atau 72 jam sebelum penunjukannya. Oleh Massimo Moratti dia ditarget juara Liga Champions 2009 yang finalnya akan digelar di stadion Olimpico, Roma, Italia 27 Mei 2009.

Mourinho memilih Giuseppe Baresi, seorang mantan pemain Inter era 80-an sebagai asisten pelatih. Dia juga bekerja dengan Rui Faria (pelatih fisik), Silvino Louro (pelatih kiper) dan André Villas Boas (asisten pelatih teknik). Tiga orang terakhir ini juga merupakan staf-stafnya selama melatih Chelsea dan Porto.

Pada 24 Agustus 2008, Mourinho memenangkan trofi pertamanya bagi Inter di Piala Super Italia usai menundukkan AS Roma 6–5 lewat adu penalti setelah berimbang 2–2 selama 120 menit pertandingan normal plus ekstra time. Tapi ekspektasi Moratti akan gelar Liga Champions habis saat Inter kalah agregat 0–2 di babak 16 besar dari Manchester United pada 11 Maret 2009. Mourinho melewati musim pertamanya dengan Inter Milan di Italia pada musim 2008-09 dengan sukses kala Inter merebut gelar ke-17 Liga Italia Serie-A. Inter meraih gelar usai AC Milan kalah 1–2 dari Udinese. Atas keberhasilan ini, kontraknya diperpanjang hingga 2012.


Musim 2009-10 bisa dibilang era keemasan Inter dibawah Mourinho. Terlebih, 28 April 2010, timnya sukses menyingkirkan juara bertahan FC Barcelona di semifinal Liga Champions dengan agregat 3–2. Otomatis hasil itu membawa Inter melaju ke final dan akan menantang Bayern Munich pada 22 Mei 2010 di Stadion Santiago Bernabéu. Ini merupakan final pertama La Beneamata sejak 38 tahun terakhir. Prestasi itu membuat nama Mourinho kian berkibar dan menjadi minat tim-tim elit Eropa seperti AC Milan dan Real Madrid untuk menjadikan dirinya sebagai pelatih di musim depan. Selain Liga Champions, Inter berpeluang merebut gelar Coppa Italia dan Serie A. Trofi Coppa Italia merupakan prestasi pertama dari tiga trofi yang diincar pada musim 2009-10, Mourinho dan anak buahnya sukses mengalahkan AS Roma pada tanggal 6 Mei 2010 di Stadion Olimpico.

Pada 16 Mei 2010, dia kembali mengantar Inter ke tangga juara Liga Italia sekaligus mencatat scudetto Inter yang ke-18 dan dalam lima musim berturut-turut setelah membekap Siena 1–0 di Artemio Franchi. Di Stadion Santiago Bernabeu pada tanggal 23 Mei 2010, Inter bersama Mourinho mencetak sejarah baru setelah mengalahkan Bayern 2–0 lewat kaki emas Milito pada laga Final Liga Champions. Inter menjadi tim Italia pertama dalam sejarah yang meraih Treble Winners.

Kesuksesan bersama Inter Milan membuat Mourinho ingin pergi dan mencari tantangan lain, tepatnya di Spanyol. Setelah Presiden Real Madrid Florentino Perez memecat Manuel Pellegrini pada 27 Mei 2010, Jose Mourinho ditunjuk menjadi pelatih Real Madrid. Pada 31 Mei 2010, Mourinho dipresentasikan kepada media. Pada 21 April 2011, Mourinho memberikan trofi Copa del Rey kepada Real usai mengalahkan Barcelona 1–0 pada partai final. Itu merupakan piala ke-18 untuk klub setelah 18 tahun terakhir (terakhir meraih tahun 1993). Piala itu juga gelar pertama Mourinho di Spanyol. Atas keberhasilan itu, Mourinho kini menjadi pelatih pertama yang mampu meraih piala domestik di empat negara berbeda (Portugal, Inggris, Italia, dan Spanyol).

Referensi :

- http://id.wikipedia.org/wiki/Jos%C3%A9_Mourinho
Kumpulan Biografi Tokoh Terkenal dan Tokoh Indonesia Lengkap www.kolom-biografi.blogspot.com

» Read More...

Kumpulan Biografi: Biografi Pak Gesang - Pencipta Lagu Bengawan Solo



Biografi Pak Gesang - Pencipta Lagu Bengawan Solo
Nama Lengkap: Gesang MartohartonoNama Populer: GesangTanggal Lahir: 1 Oktober 1940 Tempat Lahir: Surakarta, Jawa Tengah
Wafat: 20 Mei 2010 Pencipta Lagu : Bengawan Solo

Pak Gesang Martohartono yang lebih populer dengan nama Gesang, lahir pada tanggal 1 Oktober 1940 di Surakarta, Jawa Tengah. Beliau  merupakan penyanyi dan pencipta lagu asal Indonesia. Pak Gesang dikenal sebagai "maestro keroncong  Indonesia," Salah satu lagu yang sangat terkenal di Indonesia dan juga Dunia adalah Bengawan Solo. Lagu 'Bengawan Solo'  telah diterjemahkan kedalam, lebih dari 10  bahasa termasuk bahasa Tionghoa, bahasa Inggris dan bahasa Jepang.
Lagu Bengawan Solo diciptakan pada tahun 1940, ketika Pak Gesang masih berusia 23 tahun.  Proses Penciptaan lagu Bengawan Solo  tersebut terinspirasi saat Beliau sedang duduk di tepi Sungai Bengawan Solo. Proses penciptaan lagu ini memakan waktu sekitar 6 bulan. Cukup lama untuk menciptakan sebuah lagu yang sangat indah dan sangat populer ini.

Lagu Bengawan Solo memiliki popularitas tersendiri di luar negeri, terutama di Negara Jepang. Bengawan Solo pernah  dipakai dalam salah satu film layar lebar Jepang.

Namun, Lagu Bengawan Solo Ciptaan Pak Gesang dibajak oleh orang belanda, penulis menonton acara berita telivisi di SCTV, akhir bulan April 2010 kemarin, ini yang membuat kesehatan Pak Gesang Turun drastis,  dan harus dirawat Di rumah sakit.
Pak Gesang Martohartono tutup usia tanggal 20 Mei 2010. Pencipta lagu Bengawan Solo ini wafat di ruang rawat ICU RS PKU Muhammdyah, Solo.


SELAMAT JALAN PAK GESANG, SEMOGA MENDAPAT TEMPAT YANG LAYAK DI SISI ALLAH SWT

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Gesang

» Read More...

Informasi Biografi: Biografi Ariel Peterpan – Biografi Artis


Biografi Ariel Peterpan – Biografi Artis

Biografi Ariel
Ariel akrab dengan nama Ariel Peterpan, terlahir dengan nama Nazril Irham di Pangkalan Brandan, 16 September 1981 dengan tiga bersaudara. Nama Ariel melejit setelah sukses sebagai vokalis grup musik Peterpan, bersama personil lainnya, Andika Naliputra Wirahardja (Andika), Mohammad Kautsar Hikmat (Uki), Ilsyah Ryan Reza (Reza), Loekman Hakim, dan Indra.

Konon lagu Menunggumu yang dibawakannya berkolaborasi bersama Chrisye adalah karyanya saat masih duduk di Sekolah Menengah Umum (SMU), sebelum sahabatnya, Andika selaku pendiri Peterpan, kemudian mengajaknya untuk bergabung dalam band tersebut. Ariel yang pernah menjadi mahasiswa Universitas Parahyangan Bandung itu, semakin sukses bersama kesuksesan album-album Peterpan.

Terkait kehidupan pribadi, Ariel pernah menikahi Sarah Amalia, yang masih memiliki hubungan famili dengan DJ Winky Wiryawan. Pernikahan mereka saat itu mengundang kontroversi dan pemberitaan media. Amelia yang saat itu hamil menuntut tanggung jawab Ariel untuk menikahinya. Tak kurang usaha Winky Wiryawan turut berbicara di media untuk 'mendesak' ayah dari Alleia Anata itu.

Rumah tangga pria yang pernah dekat dengan bintang Luna Maya itu pada pertengahan 2007 menghadapi kemelut. Meski belum pasti, pria yang pernah dikaitkan atas perceraian rumah tangga Andara Early-Ferry ME itu, dituduh memiliki wanita idaman lain.

Tag: Biografi Ariel, Profil Ariel Peterpan, Biodata Ariel Peterpan, Tentang Ariel Peterpan, Sejarah Ariel Peterpan, Biografi Aril Peterpan.

» Read More...

Tokoh Terkenal: Biografi james Watt - Biografi Ilmuan


Biografi james Watt .fullpost{display:inline;} James Watt (Greenock, Skotlandia, 19 Januari 1736 - Birmingham, Inggris, 19 Agustus 1819) ialah seorang insinyur besar dari Skotlandia, Britania Raya. Ia berhasil menciptakan mesin uap pertama yang efisien. Ternyata mesin uap ini merupakan salah satu kekuatan yang mendorong terjadinya Revolusi Industri, khususnya di Britania dan Eropa pada umumnya. Untuk menghargai jasanya, nama belakangnya yaitu Watt digunakan sebagai nama satuan daya, misalnya daya mesin dan daya listrik.

James Watt, orang Skotlandia yang sering dihubungkan dengan penemu mesin uap, adalah tokoh kunci Revolusi Industri. Sebenarnya, Watt bukanlah orang pertama yang membikin mesin uap. Rancangan serupa disusun pula oleh Hero dari Iskandariah pada awal tahun Masehi. Di tahun 1686 Thomas Savery membikin paten sebuah mesin uap yang digunakan untuk memompa air, dan di tahun 1712, seorang Inggris Thomas Newcomen, membikin pula paten barang serupa dengan versi yang lebih sempurna, namun mesin ciptaan Newcomen masih bermutu rendah dan kurang efisien, hanya bisa digunakan untuk pompa air dari tambang batubara.


Watt menjadi tertarik dengan ihwal mesin uap di tahun 1764 tatkala dia sedang membetulkan mesin ciptaan Newcomen. Meskipun Watt cuma peroleh pendidikan setahun sebagai tukang pembuat perkakas, tetapi dia punya bakat pencipta yang besar. Penyempurnaan-penyempurnaan yang dilakukannya terhadap mesin bikinan Newcomen begitu penting, sehingga layaklah menganggap sesungguhnya Wattlah pencipta pertama mesin uap yang praktis.

Keberhasilan Watt pertama yang dipatenkannya di tahun 1769 adalah penambahan ruang terpisah yang diperkokoh. Dia juga membikin isolasi pemisah untuk mencegah menghilangnya panas pada silinder uap, dan di tahun 1782 dia menemukan mesin ganda. Dengan beberapa perbaikan kecil, pembaruan ini menghasilan peningkatan efisiensi mesin uap dengan empat kali lipat atau lebih. Dalam praktek, peningkatan efisiensi ini memang merupakan hasil dari suatu kecerdasan namun tidaklah begitu merupakan peralatan yang bermanfaat dan bukan pula punya kegunaan luar biasa ditilik dari sudut industri.

Watt juga menemukan (di tahun 1781) seperangkat gerigi untuk mengubah gerak balik mesin sehingga menjadi gerak berputar. Alat ini meningkatkan secara besar-besaran penggunaan mesin uap. Watt juga berhasil menciptakan pengontrol gaya gerak melingkar otomatis (tahun 1788), yang menyebabkan kecepatan mesin dapat secara otomatis diawasi. Juga menciptakan alat pengukur bertekanan (tahun 1790), alat penghitung kecepatan, alat petunjuk dan alat pengontrol uap sebagai tambahan perbaikan lain-lain peralatan.

Watt sendiri tidak punya bakat bisnis. Tetapi, di tahun 1775 dia melakukan persekutuan dengan Matthew Boulton, seorang insinyur, dan seorang pengusaha yang cekatan. Selama dua puluh lima tahun sesudah itu, perusahaan Watt dan Boulton memproduksi sejumlah besar mesin uap dan keduanya menjadi kaya raya. Mesin uap bekerja ganda penemuan Watt tahun 1769 Memang sulit melebih-lebihkan arti penting mesin uap. Sebab, memang banyak penemuan-penemuan lain yang memegang peranan penting mendorong berkembangnya Revolusi Industri. Misalnya, perkembangan dunia tambang, metalurgi, dan macam-macam peralatan mesin. Sekoci yang meluncur bolak-balik dalam mesin tenun (penemuan John Kay tahun 1733), atau alat pintal (penemuan James Hargreaves tahun 1764) semuanya terjadi mendahului kreasi Watt. Sebagian terbesar dari penemuan-penemuan itu hanyalah merupakan penyempurnaan yang kurang berarti dan tak satu pun punya arti vital dalam kaitan dengan bermulanya Revolusi Industri. Lain halnya dengan penemuan mesin uap yang memainkan peranan penting dalam Revolusi Industri, yang tampaknya keadaan akan mengalami bentuk lain. Sebelumnya, meskipun tenaga uap digunakan untuk kincir angin dan putaran air, sumber pokok tenaga mesin terletak pada tenaga manusia. Faktor ini amat membatasi kapasitas produksi industri. Berkat penemuan mesin uap, keterbatasan ini tersingkirkan. Sejumlah besar energi kini dapat disalurkan untuk hal-hal yang produktif yang menanjak dengan teramat derasnya. Embargo minyak tahun 1973 membuat kita sadar betapa sengsaranya jika bahan energi berkurang dan mampu melumpuhkan industri. Pengalaman ini, pada tingkat tertentu, mendorong kita membayangkan arti penting Revolusi Industri berkat penemuan James Watt.

Di samping manfaat tenaga untuk pabrik, mesin uap juga punya guna besar di bidang-bidang lain. Di tahun 1783, Marquis de Jouffroy di Abbans berhasil menggunakan mesin uap untuk penggerak kapal. Di tahun 1804, Richard Trevithick menciptakan lokomotif uap pertama. Tak satu pun dari model-model pemula itu berhasil secara komersial. Dalam tempo beberapa puluh tahun, barulah baik kapal maupun kereta api menghasilkan revolusi baik di bidang pengangkutan darat maupun laut.

Revolusi Industri berlangsung hampir berbarengan dengan Revolusi Amerika maupun Perancis. Meskipun waktu itu tampaknya sepele, kini tampak jelas betapa Revolusi Industri itu seakan digariskan mempunyai makna jauh lebih penting untuk peri kehidupan manusia ketimbang arti penting revolusi politik. James Watt, oleh sebab itu tergolong salah seorang yang punya pengaruh penting dalam sejarah.

Sumber: Kolom-biografi.blogspot.com


» Read More...

Kumpulan Biografi: Biografi Onno W Purbo


Onno W Purbo. Lahir 17 Agustus 1962. Ayah Onno,Hasan Poerbo, adalah seorang profesor di ITB bidang lingkungan hidup yang banyak memihak pada rakyat kecil. Onno masuk ITB pada jurusan Teknik Elektro angkatan 1981. Setelah lulus dari ITB, meneruskan studinya ke Canada. Mendapatan gelar M.Eng dari McMaster University dalam bidang laser semikonduktor dan fiber optik. Dan PhD dari Waterloo University, Canada, dalam bidang Silicon Device dan Integrated Circuit. Mantan PNS dan Dosen jurusan teknik elektro ITB.


Saat ini sebagai penulis bebas dimana ratusan tulisan-tulisannya telah menghiasi berbagai media massa, majalah, seminar, workshop dan konferensi nasional maupun internasional. Juga aktif memberikan tutorial ke berbagai universitas dan pendidikan tinggi dalam tema Linux, Wireless LAN, dan VOIP.

Enam tahun kemudian Onno lulus dengan predikat wisudawan terbaik. Setelah itu Onno melanjutkan studi ke Kanada dengan beasiswa dari PAU-ME. RT/RW-Net adalah salah satu dari sekian banyak gagasan yang Onno lontarkan yang mengukir Sejarah Internet Indonesia.

Ia juga aktif menulis dalam bidang teknologi informasi di berbagai media, seminar, konferensi nasional maupun internasional terutama untuk memberdayakan masyarakat Indonesia menuju masyarakat berbasis pengetahuan. Lebih dari 161 kota besar di 33 negara di kunjungi dalam perjalanan hidup-nya. Onno percaya filosofy copyleft, banyak tulisannya dipublikasi secara gratis di internet.

Pendidikan Onno W Purbo

# 1987 S1 Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Teknik Elektro. Judul tugas akhir "Perancangan dan implementasi rangkaian RS232C 8 kanal dan program untuk praktikum" di bawah bimbingan Prof. DR. Samaun Samadikun dan DR. Adang Suwandi
# 1989 S2 (M.Eng) McMaster University, Kanada – Semikonduktor Laser. Judul thesis "Numerical models for degenerate and heterostructure semiconductor diodes" di bawah bimbingan Prof. DR. D.T.Cassidy dan Prof. DR. S.H. Chisholm.
# 1993 S3 (Ph.D) Universitas Waterloo, Kanada – Teknologi Rangkaian Terintegrasi untuk Satelit. Judul thesis "Studies on Polysilicon Emitter Transistors made on Zone-Melting-Recrystallized Silicon-on-Insulator" di bawah bimbingan Prof. DR. C.R. Selvakumar

Penghargaan Onno W Purbo

Menerima beberapa penghargaan / pengakuan tingkat nasional dan internasional, seperti

* 1987, Lulusan Terbaik, Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung.
* 1992, Masuk dalam buku "American Men and Women of Science", R.R.Bowker, New York (Amerika Serikat).
* 1994, Profil Peneliti, KOMPAS 26 Desember 1994.
* 1996, Menerima "Adhicipta Rekayasa", dari Persatuan Insinyur Indonesia.
* 1997, Menerima “ASEAN Outstanding Engineering Achievement Award”, dari ASEAN Federation of Engineering Organization (AFEO)
* 2000, Masuk dalam buku "Indonesia Abad XXI: Di Tengah Kepungan Perubahan Global", Editor Ninok Leksono, KOMPAS.
* 2000, Award for Indonesian Internet Figure, KADIN Telematika Award.
* 2002, Eisenhower Fellow, dari Eisenhower Fellowship (Amerika Serikat).
* 2003, Sabbatical Award, dari International Development Research Center (IDRC) (Kanada).
* 2005, Ashoka Senior Fellow, dari Ashoka (Amerika Serikat).
* 2008, Menerima "Gadget Award Exclusive Appreciation", dari Majalah Gadget.
* 2008, Menerima "IGOS Summit 2 Award", dari MENKOMINFO "Atas Semangat dan Perjuangan menyebarluaskan pemanfaatan Open Source di Indonesia".
* 2008, Masuk dalam buku "Indonesia 100 Innovators", Business Innovation Center.
* 2008, Menerima Gelar " Pahlawan Generasi Masa Kini" dari Modernisator.
* 2009, Indigo Fellow: Digital Community Fellow, dari PT. Telekomunikasi Indonesia.
* 2009, Anugrah "TIRTO ADHI SOERJO" kategori Pelopor / Pemulai, dari [I:BOEKOE] http://indonesiabuku.com/
* 2009, Anugrah "Competency Award 2009" dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
* 2010, Anugrah "Tasrif Award" dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI)

Buku Onno W Purbo

Menulis lebih dari 40 judul buku dengan topik sekitar teknologi Internet, Open Source, Linux, Keamanan Jaringan, Wireless Internet, Internet Telepon (VoIP). Beberapa diantaranya dalam bahasa Inggris dan dapat di download di Internet. Beberapa diantara buku tersebut adalah,

* 1998, Onno W. Purbo, Gadang Ramantoko, Khrisnahadi Pribadi, Bobby Nazief, "Kerangka Konseptual Nusantara 21", Yayasan Litbang Telekomunikasi Informatika.
* 1998, Onno W. Purbo, Ismail Fahmi, Akhmad Husni Thamrin, Adnan Basalamah, “TCP/IP: Konsep Disain dan Implementasi”, Elexmedia Komputindo.
* 2000, Onno W. Purbo, "Teknologi Warung Internet", Elexmedia Komputindo.
* 2000, Onno W. Purbo dan Akhmad Daniel Sembiring, "Linux RedHat", Elexmedia Komputindo.
* 2001, Thabratas Tharom dan Onno W. Purbo, "VOIP: Voice over Internet Protocol", Elexmedia Komputindo.
* 2001, Onno W. Purbo dan Akhmad Daniel Sembiring, "APACHE Web Server", Elexmedia Komputindo.
* 2002, Onno W. Purbo, "Konferensi Video Melalui Internet", Penerbit Andi.
* 2003, Onno W. Purbo, "Filosofi Naif Kehidupan Dunia Cyber", Penerbit Republika.
* 2003, Onno W. Purbo, "Infrastruktur Wireless Internet Kecepatan 11-22Mbps", Penerbit Andi.
* 2004, Samuel Prakoso, Tomy dan Onno W. Purbo, "Panduan Praktis Menggunakan E-mail Server Qmail", Elexmedia Komputindo.
* 2004, Onno W. Purbo, "Practical Guide to Internet Telephony", International Development Research Center
* 2004, Onno W. Purbo, "Practical Guide To Build A WiFi Infrastructure", International Development Research Center
* 2005, Onno W. Purbo, "Buku Pegangan Internet Wireless dan Hotspot", Elexmedia Komputindo.
* 2006, Onno W. Purbo, "PC Cloning Windows pakai Linux LTSP", Penerbit Andi.
* 2006, Onno W. Purbo, "Buku Pegangan Pengguna ADSL dan Speedy", Elexmedia Komputindo.
* 2007, Onno W. Purbo, "Buku Pegangan VoIP Rakyat Cikal Bakal Telkom Rakyat", InfoKomputer.
* 2007, Onno W. Purbo, "Panduan Praktis RT/RW-net", Infokomputer.
* 2007, Onno W. Purbo, "Akses Internet Menggunakan 3G", CHIP.
* 2007, "ICT Infrastructure in Emerging Asia: Policy and Regulatory Roadblocks", (co author) LIRNEAsia
* 2008, Onno W. Purbo, "Intel Platform Administration Technology", Penerbit Andi.
* 2008, Onno W. Purbo, "Panduan Mudah merakit + menginstal server linux", Penerbit Andi.
* 2008, Onno W. Purbo, "Membangun Pemancar FM broadcast komunitas", Penerbit Andi.
* 2009, Onno W. Purbo, "Ayo memblok situs negatif", Penerbit Andi.
* 2009, Onno W. Purbo, Protus Tanuhandaru, M. Reza Djajadikara, Nurlina Noertam, " Wireless Networking for Developing World" versi 2, terjemahan.

Publikasi Internasional Onno W Purbo

Beberapa cuplikan publikasi internasional yang pernah dilakukan adalah,

* Onno W. Purbo, D.T. Cassidy and S.H. Chisholm, "Numerical model for degenerate and heterostructure semiconductor devices," J. Appl. Phys., vol. 66, no. 10, pp. 5078-5082, 15 November 1989.
* Onno W. Purbo and C.R. Selvakumar, "Simultaneous extraction of hole barrier height and interfacial oxide thickness in polysilicon emitter bipolar transistors," Solid State Electronics, Vol. 34, No. 8, pp. 821-826, 1991.
* Onno W. Purbo and C.R. Selvakumar, "High gain SOI polysilicon emitter transistors," IEEE Electron Device Letter, Vol. 12, No. 11, pp. 635-637,1991.
* Onno W. Purbo and Adang Suwandi, "Automation of Bipolar Transistor Characterization," IEEE conference, Kuala Lumpur, 1992.
* Onno W. Purbo, "Development of Low Cost Wide Area Network in Indonesia," Journal of Scientific Indonesia, Vol. 1, No 1, October 1991.
* Onno W. Purbo, "SOI Transistor for high speed devices and satellite applications," Journal of Scientific Indonesia, Vol. 1, No 1, October 1991.
* C.R.Selvakumar and O.W.Purbo, "Polysilicon emitter bipolar transistor realized on Zone-Melting-Recrystallized Silicon-on-Insulator material," SPIE conference on "Emerging Optoelectronic Technologies" Bangalore, India, 16-21 December 1991.
* Onno W. Purbo, C.R. Selvakumar and D. Misra (NJIT, USA), "Reactive Ion Etching of SOI (ZMR and SIMOX) Silicon in CF4+O2 and SF6+O2 Plasmas," the Fifth International Symposium on Silicon-on-Insulator Technology and Devices of the Electrochemical Society, St. Louis, Missoury, 17-22 May 1992.
* Onno W. Purbo, C.R. Selvakumar and D. Misra (NJIT, USA), "Reactive Ion Etching of SOI (SIMOX and ZMR) Silicon in Nitrogen Containing CF4 + O2 and SF6 + O2 Plasmas," Journal of Electrochemical Society, vol. 140, no. 9, pp. 2659-2668, 1993.
* Onno W. Purbo, "An alternative approach to built low cost TCP/IP-based Wide Area Network in Indonesia," the South East Asia Regional Computer Confederation (SEARCC) '92 regional conference, Kuala Lumpur, 14 August 1992.
* Onno W. Purbo, "The building of information infra-structure to sustain the current growth in Indonesia," The Canadian Association for Studies on International Development (CASID) conference, Carleton University, Ottawa, 7-9 June 1993.
* O.W.Purbo and C.R.Selvakumar, "Gamma radiation effects on ZMR-SOI Polysilicon Emitter Transistors," 1993 International Conference on Microelectronics, Dhahran, 14-16 December 1993.
* Onno W. Purbo, "Low cost strategies for a sustainable microelectronics information system," MICRO'93, Surfers Paradise, Queensland, Australia 5-8 October 1993.
* Onno W. Purbo, "A Unified Model of Early Voltage for Bipolar Transistors at low temperatures," the 3rd ASEAN regional seminar (TARSMIT 94) on Microelectronics and Information Technology, 9-11 August 1994, Bangkok, Thailand.
* Onno W. Purbo, "Early voltage of ZMR-SOI polysilicon emitter transistors at low temperatures," the 3rd ASEAN regional seminar (TARSMIT 94) on Microelectronics and Information Technology, 9-11 August 1994, Bangkok, Thailand.
* Onno W. Purbo, F. Ihsan Hariadi & Mervin Hutabarat, "The microelectronics infrastructure in Indonesia," International Conference on Microelectronics 1994, Istambul, Turkey.
* Onno W. Purbo, "The Indonesia Computer Network Infrastructure A Status Report," Expert Group Meeting in the Development of RIHED Information Network on Higher Education, Bangkok, Thailand, March 14‑16, 1995.
* Budi Jatmiko, Abdulbasir, Eddy Yahya, Onno W. Purbo, and Ihsan Hariadi, "Optimizing temperature and time of phosphorous diffusion in p/B type polycrystalline silicon substrate," International Conference on Microelectronics ICM'95, Kuala Lumpur, Malaysia.
* Onno W. Purbo, Ichwan F. Agus, Arman Hazairin, A. Daniel Sembiring, Rudi Nursasono, Aulia K. Arief, Basuki Suhardiman, Zilmy Zamfarra, M. Halomoan Rambe, Februaris Purnomo, Bondan, Unedo Matondang, Denisz, Ismail Fahmi, Adnan, "Development of Computer Communication Network & its present status in Indonesia," The 4th ASEAN Science and Technology Week, 21 August - 1 September, Bangkok, Thailand.
* Soegiardjo Soegijoko, Onno W. Purbo, Widiadnyana Merati, Priyono Sutikno, Intan Achmad, "Indonesia Computer Network Status", Asia Pacific Networking Group (APNG) Meeting, 22-24 January 1996, Singapore.
* D.Misra, O.W.Purbo, C.R.Selvakumar, "Reduction of damage in Reactive Ion Etched Surfaces through Process Modification," SPIE: Microelectronics Processing '93, Monterey, California, 27-29 September 1993.
* Onno W. Purbo, “Indonesian Information Infrastructure & The Strategy to Implement Electronics Data Interchange (EDI),” International Seminar on Electronic Data Interchange: Implementation in Transport Sector, Yogyakarta 11-12 June 1997.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kumpulan Biografi Tokoh Terkenal dan Tokoh Indonesia Lengkap www.kolom-biografi.blogspot.com
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

» Read More...

My Favourite Posts

Archives